21/04/08

Sandal Jepit

Sandal jepitku, aku menggigil pagi ini. Mungkin karena dia yang menenggelamkan tubuhku malam tadi.

Jika aku melupakanmu, mungkin itu bukanlah kesengajaan. Sama ketika aku membuat tubuhmu terluka. Aku menjumpaimu hanya sebelah, kemana yang sebelah lagi? Apa mungkin dirampas olehnya? Si perempuan keji itu. Yang menatap matanyapun membuatku selalu ingin meludah. Aku tahu, sebagai lelaki berakal, harusnya aku mencari perempuan lain. Tapi aku lebih memilih untuk tinggal, mengingat ia begitu menyayangiku. Setidaknya, begitu ucapnya. Sayangnya, ia tidak menyayangimu, sandal jepitku. Apakah aku harus meninggalkannya demi dirimu? Mungkin setelah itu, sandal jepitku yang sebelah bisa kembali.

Sandal jepitku, aku benar-benar menggigil pagi ini. Mungkin karena dia memang menenggelamkan tubuhku malam tadi.


***
Jakarta, 21 April 2008

Tidak ada komentar: